Awalnya aku suka kamu karena kamu pintar, menurutku. Tapi lama, aku mengenalmu sebatas yang aku tahu dan aku lihat bodohmu, aku lihat kurang ajarmu, aku lihat jorokmu, aku lihat jelekmu, aku lihat kikukmu. Aku lihat kamu. Dan aku tetap suka, dengan kadar yang sama seperti awalnya. Mengapa kadarnya sama? Karena ku batasi itu. Kenapa ku batasi? Karena ku sadari kau harus hanya teman bagiku. Kenapa harus? Karena aku merasa kau menganggapku begitu.
Semua hanya bergantung dari apa yang aku rasa, kenapa? Karena kebetulan itu tidak ada, tapi aku tetap percaya, untuk itu tidak berusaha membuat keadaan menjadi kebetulan yang manis, untuk kita bicarakan apa yang aku rasa dan mungkin kamu rasa.
Jadi, ini alasanku, aku mohon maaf atas sikapku dan egois rasa ini. Semoga kau tidak lelah padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar